Menghabiskan Weekend ke Dieng Plateau

 Assalamualaikum Wr Wb 

 Yaya, setelah 3tahun lamanya dan engga pulang* seperti bang toyib  berhenti menulis di blog, akhirnya hari ini hari bersejarah buat saya, akhirnya saya nulis lagi bro , kabar gembira untuk kita semua kulit durian kini ada ekstraknya bro, hmm. Maaf basa basinya maklum efek seneng, kali ini saya mau bercerita pengalaman weekend saya ke Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah hari jumat tanggal 5 Desember 2014, setelah sholat Jum'at sekitar pukul 13.00 WIB saya dapat sms dari temen saya yang bernama Adam. 

Isinya : "Le sido , budal jam 2 iki" yang artinya : "Bro jadi, berangkat jam 2", saya sempat kaget bacanya ya karena saya kira berangkatnya besok sabtu. Tapi dengan ilmu sat set wet itu adalah ilmu terburu buru dari saya, akhirnya saya persiapkan amunisi untuk mendaki antara lain mulai dari : jaket tebel 2, mie instant makanan khas anak kostan, bubuk cokelat, bubuk kopi, jas hujan, senter dan yang tidak kalah penting dompet bro.

Oke cek lagi amunisi, dan dirasa sudah mantep akhirnya saya tidur berangkat, oh sebelum itu saya ijin dulu ke Ibu lewat telepon dan Alhamdulillah di ijinkan, saya ijin juga ke doi awalnya doi marah karena saya ngasih kabar mau ke Dieng asli mendadak tapi seiring berjalannya waktu si doi pun mau mengerti hehe. Akhirnya dengan mantep saya berangkat, saya boncengan dengan teman saya yang bernama Bino, sedangkan Adam bersama teman-temannya. 

Sepanjang perjalanan bla bla bla (saya rangkum) akhirnya jam menunjukkan pukul 21.30 WIB , saya sampai di daerah Temanggung waktu di Temanggung cuaca hujan lumayan deras untung amunisi jas hujan sudah saya siapin, dengan hujan yang deras jalanan yang gelap perjalanan yang masih jauh bla bla bla (saya rangkum lagi) akhirnya saya sampai di pom bensin Wonosobo , pom bensin ini pom bensin terakhir di daerah ini. Waktu mengisi bensin saya bertemu dengan Bapak TNI, dan Bapak tersebut tanya ke Bino : mau kemana mas ? , Bino menjawab : ke Puncak Sikunir Dieng pak , Bapak TNI berkata : Semoga bisa lihat Sunrisenya mas , soalnya beberapa hari ini mendung dan hujan jadi sunrisenya tidak kelihatan .

Mendengar perkataan bapak tersebut saya dan Bino lumayan down, tapi saya tak berputus asa saya tetep berdoa semoga perjalanan yang penuh rintangan ini mendapatkan hasil yang seimbang dengan perjalanan ini, Amin Ya Allah. Dan akhirnya banyak yang bertanya tanya kenapa mulai tadi tulisan aja gambarnya mana ? dan saya pun menjawab : hehe maaf karena waktu itu di perjalanan malam hari dan hujan jadi untuk dokumentasi bukan hal yang tepat, tapi tenang nanti ada gambarnya :D. Waktu saya sudah masuk kawasan wisata Dieng tepatnya jam menunjukan 22.10 WIB dengan cuaca yang masih gerimis dan dingin yang menusuk balon tulang akhirnya saya dengan Bino memutuskan untuk beristirahat.

Saya dan Bino bukan beristirahat di Hotel atau Homestay, tapi melainkan di depan halaman toko bro, engga masalah bro yang penting halal . Sambil tiduran meluruskan kaki dan oles minyak kayu putih dinginnya Dieng tetep terasa, tapi dinginnya Dieng terkalahkan oleh panasnya Semangat saya bwahhahahha tertawa. Kurang lebih 1 jam istirahat di toko tersebut tiba* saya ngerasa ada langkah kaki srek srek srek, siapakah gerangan ? Dia ibu - ibu sekitar umur 50an yang baik bro, saya sok tahu ya ? darimana saya tahu ibu itu baik ? karena Ibu tersebut menawarkan saya sama Bino untuk tidur di warungnya bro sekaligus saya dipinjami selimut bro, dalam hati saya terharu bro terima kasih Ya Allah. 

Saya dan Bino waktu diwarung tersebut tidak langsung tidur melainkan masih di ajak me-ngobrol oleh ibu tersebut, setelah panjang x lebar saya, Bino, ibu tersebut ngobrol saya dapat menyimpulkan : saya lagi interaksi sosial saya dapat penjelasan rute selanjutnya menuju Sikunir , Sikunir ini adalah sebuah puncak di kawasan Dieng , dari Puncak Sikunir kita dapat melihat 8 buah Gunung bro keren bro. Saya ± tidur 4jam di warung ibu tersebut, jam menunjukkan pukul 03.00 WIB saya putuskan untuk menyeduh cokelat. Jam 04.00 WIB bertepatan adzan Shubuh saya sholat dahulu waktu wudhu brrr saya merasa seperti di Alaska (emang pernah ke Alaska?)

Dan jam 04.30 WIB saya dan Bino melanjutkan perjalanan ke Puncak Sikunir yang berjarak ± 4km dari warung ibu tersebut. Alhamdulillah jam 04.50 WIB saya sampai di parkiran Puncak Sikunir, langsung tanpa basa basi saya parkir sepeda, Langsung lanjut mendaki menuju Puncak Sikunir ± 20 menit akhirnya tidak lupa mengucap ALHAMDULILLAH , SUBHANALLAH . Saya disuguhkan sunrise yang indah, akhirnya ada gambarnya :

Subhanallah Sunrise di Puncak Sikunir
Tidak lupa narsis, ini pose andalan saya "Cap 2 Jempol"

Puncak Ini berada di Atas Awan
                                                   


Ini oleh oleh buat 12 Kaki (grup persahabatan waktu saya di bangku SMK)

Saat saya selfong dengan Bino
                                         
Lumayan ramai pengunjung

Pemandangan yang indah

Awan pagi yang sejuk 

Tumbuhan yang segar

Kalau ini selfong saya, bino , adam


Plang Area Puncak Sikunir

Plang Area Puncak Sikunir

Ini Danau di daerah parkiran Sikunir 

Tempat jualan masyarakat sekitar

Masjid di Desa Sembungan

Oh iya, Puncak Sikunir ini berada di Desa Sembungan, desa ini adalah desa tertinggi di Pulau Jawa wow


Gapura Desa Sembungan


Nah ini pintu masuk menuju Kawasan Dieng Plateau


Traktor pekerja jalan


Ini bapak bapak pekerja jalanan yang terkena longsor


Bapak Pekerja longsoran tanah 



Berada di Longsoran

Dan itulah sedikit cerita pembuka blog saya yang banyak kekurangan, kesalahan pengetikan, sebagai manusia saya mohon maaf kepada pembaca blog ini jika terkena efek samping pusing dan terima kasih banyak , Wassalamualaikum Wr Wb